LAPORAN OBSERVASI
LAPANGAN
UNIVERSITAS TERBUKA
DI UPBJJ (UNIT
PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH) UT YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
tanpa ada batasan usia, biaya, tempat, waktu atau batasan apapun itu. Namun di
negara kita pembelajaran dengan cara jarak jauh atau e-learning masih belum familiar dan masih dianggap nomor dua oleh
masyarakat apabila dibandingkan dengan pembelajaran formal di sekolah. Padahal
penerapan PJJ apabila dilaksanakan secara maksimal jelas dapat lebih efisien
dan efektif dalam segala hal. Dari hal itulah perlu dilakukan observasi
lapangan untuk mengetahui lebih lanjut menganai Universitas Terbuka.
B.
Tujuan:
Observasi
lapangan ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui UT .
2.
Mengetahui
secara keseluruhan proses pembelajaran pada UT.
C.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Observasi
lapangan pada Unit Program Belajar Jarak Jauh UT wilayah Yogyakarta bertempat di Jl. Bantul No.
50A Yogyakarta 55142.
Adapun waktu pelaksanaan observasi lapangan ini pada hari Selasa, 6 November 2012 mulai pukul 08.00
s/d 12.00 wib.
D.
Metode
Metode dengan observasi lapangan dan melakukan wawancara
serta diskusi dengan pihak UT.
BAB
II
PROFIL
UT
A.
INFORMASI UMUM UT
Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang
menyelenggaraan pendidikan melalui sistem terbuka dan jarak jauh. UT diresmikan
sebagai PTN ke-45 berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984. Kata Terbuka dalam sistem belajar jarak jauh ini
mengandung makna bahwa setiap orang, tanpa memandang usia dan tahun ijazah
(minimal SLTA dan sederajat), dapat menjadi mahasiswa UT. Terbuka mengandung
makna bahwa, setiap orang dapat belajar di UT sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya.
Terbuka juga menggambarkan kegiatan belajar yang tidak dibatasi ruang dan
waktu. Setiap mahasiswa dapat menyelesaikan studinya cepat atau lambat, sesuai
dengan kemampuan mahasiswa itu sendiri.
Kata jarak jauh mengandung pengertian adanya “jarak” antara yang belajar
dan pengajar. Jarak ini dijembatani dengan media yang khusus dikembanngkan
untuk belajar jarak jauh, seperti Sistem On Line, Media televisi, Radio, dan
Media Koran/Majalah. Cara sistem belajar jarak jauh ini membuat mahasiswa dapat
belajar sendiri ditempatnya masing-masing. Dengan demikian, UT dapat diikuti
oleh semua kalangan baik bagi yang baru lulus SLTA maupun yang sudah bekerja
baik yang ada di kota-kota besar, kota-kota kecil mapun daerah-daerah terpencil
sekali pun. UT dapat menjangkau hampir seluruh tanah air. Program studi yang ditawarkan terdiri
dari program studi kependidikan yang bernaung di bawah FKIP dan program studi
non kependidikan yang bernaung di bawah tiga fakultas : FMIPA, FEKON dan FISIP.
Strata pendidikan yang dikelola UT sampai saat ini adalah: Diploma II, Diploma
III, Strata I, dan Pascasarjana (Katalog UT, 2012).
UPBJJ UT
Untuk melayani mahasiswa yang besar
dan tersebar di berbagai tempat, UT memiliki rantai jaringan pusat layanan,
yaitu Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) di 37 kota besar salah satunya adalah kota Yogyakarta. Disamping itu, agar dapat memperlancar layanan kepada mahasiswa,
UT juga mengadakan kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan, multimedia dan
jasa informasi seperti Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh pelosok
Indonesia, PT. POS Indonesia, BRI, BTN, Indosat, RRI, Q Channel, Perpustakaan
Nasional dan Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. (Katalog UT, 2012).
BAB III
TEMUAN DI LAPANGAN
Dalam observasi ini pertanyaan yang kami ajukan diantaranya adalah bagaimana
manajemen, konten, peserta didik, pendidik UT, dan bagaimana proses
pembelajaran serta evaluasi pembelajaran di UT. Dari
penjelasan Dra. Diah
Astuti, M.si selaku koordinator (BBLBA) Bantuan Belajar Dan Layanan Bahan
Ajar UT,
dan Mas Nanda yang menangani ICT UPBJJ UT Yogyakarta, serta hasil
diskusi
yang dilakukan, diketahui bahwa :
Mahasiswa UT
dapat belajar secara mandiri, yaitu cara belajar yang menghendaki mahasiswa
untuk belajar atas prakarsa sendiri dalam memahami bahan ajar, mengerjakan
tugas-tugas, memantapkan keterampilan dan menerapkan pengalaman di lapangan.
Selain belajar mandiri (dengan inisiatif dan motivasi yang berasal dari diri
sendiri), belajar mandiri juga dapat dilakukan dalam kelompok, mengikuti
tutorial, baik tatap muka maupun melalui media, memanfaatkan perpustakaan,
mengikuti siaran radio dan televisi serta menggunakan sumber belajar lain. E-learning UT di alamat www.ut.ac.id di dalamnya sudah terdapat menu-menu
yang menunjang proses pembelajaran seperti fasilitas umum, perpustakaan online
dll. Di web tersebut para mahasiswa UT dapat berinteraksi melalui forum diskusi
dan kegiatan pembelajaran lainnya. Pembelajaran pada Universitas terbuka
ditandai dengan keterpisahan antara mahasiswa dan dosen (tutor) namun tetap
berkomunikasi dengan memangaatkan media. Tutor ke mahasiswa bersifat satu arah,
penulisan modul juga dilakukan oleh tutor, Ibu Diah Astuti mengatakan bahwa
untuk bertemu antara mahasiswa dan tutor kemungkinannya kecil. Modul memiliki
peranan yang sangat penting dalam mentransfer ilmu sehingga modul didesain
sedemikian rupa untuk mempermudah mahasiswa.
Mahasiswa UT
dituntut pintar dan jeli dalam hal manajemen waktu atau pun manejemen diri
masing-masing. UT tidak mengenal DO (Drop Out) tidak ada batas waktu maksimum
untuk lulus kuliah semua diserahkan pada mahasiswa. Untuk tatap muka sebanyak 8
kali pertemuan tatap muka (inisiasi) dan 8 kali online. Tutor bukan dosen tetapi tutor sebagai fasilitator (namun
tetap kompeten dengan mata kuliah yang diampu), perlu diketahui untuk menjadi tutor di UT apabila
masih First Graduate belum
bisa, yang dapat menjadi tutor adalah yang sudah menjadi dosen di Universitas
lain, ataupun praktisi minimal lulusan S2 dan sudah berpengalaman di profesinya
selama minimal 5 tahun.
Tutor online (e-learning) ditunjuk oleh masing-masing fakultas di UT Pusat,
semua jajaran pemimpin seperti rektor, dan dekan ada di UT pusat Jakarta. Tutor
ditentukan oleh fakultas, yang jadi tutor pasti sudah melalui pelatihan
terlebih dahulu. Tutor harus menyiapkan dan membuat Rancangan, tutorial (tugas
dll), SAT (satuan alat tutorial). Pada tutorial online ada 3 tugas sebagai
evaluasi, yaitu pada pertemuan ke 3, 5, dan 7 yang digunakan sebagai nilai
tutorial, kontribusinya apabila di persentasekan tatap muka 50% online 30%. Harus
ada panduan soal dan jawaban (kesiapan tutor sangat penting) perbedaannya
adalah persiapan untuk inisiasi (tatap muka) ada materi pengayaan. Materi
inisiasi tergantung kreativitas tutor, tutor harus menguasai IT, ada point
tambahan untuk mahasiswa yang masuk forum diskusi, ada teleconferen.
Pada prosesnya
tetap ada kendala yang terjadi, secara umum kendala yang ada sama dengan
permasalahan-permasalahan pada pembelajaran dengan tatap muka, namun pada
pembelajaran jarak jauh di Universitas Terbuka terdapat “bantuan belajar”
berupa tutorial tatap muka, tutorial online, materi suplemen, modul yang bisa
di akses di web UT, untuk modul ini sendiri ada 2 tipe yaitu modul yang bisa
dicetak dan modul yang tidak bisa dicetak (hanya untuk dibaca secara online).
UT tidak menyediakan secara langsung barang-barang dalam proses pembelajaran
misalnya saja buku harus dipesan melalui toko buku online yang menyediakan
aneka buku khususnya yang relevan dengan materi pembelajaran di UT.
Ujian UT diselenggarakan dua kali dalam satu tahun untuk setiap program
studi di tempat-tempat ujian yang mudah di jangkau oleh mahasiswa misalnya saja
untuk wilayah Yogyakarta di SMA 7, di Wonosari, di daerah Magelang dll. Materi
ujian ditulis oleh tenaga ahli yang sesuai dengan bidangnya, sehingga
kualitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam pelaksanaan UAS sebagai salah
satu evaluasi pembelajaran UT punya penangkal agar tidak terjadi
kecurangan-kecurangan misalnya menyontek, caranya dalam 1 ruangan terdiri dari
20 mahasiswa dan 1 pengawas, akan langsung diberikan nilai E apabila ada 10%
pola jawaban yang sama persis karena dalam ujian di UT paling sering memberikan
soal dengan model pilihan ganda, selain itu ada kode naskah di soal dan jawaban
ujian, tandatangan harus sama untuk menghindari perjokian.
Andalan UT adalah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak misalnya saja
masalah perpustakaan dengan UGM dan kerjasama bidang pendidikan dengan UNY. Selain
itu diketahui pula bahwa setiap 1 bulan sekali ada pengawas dari UT Pusat
Jakarta yang datang memantau ke UPBJJ UT yang ada di wilayah-wilayah contohnya
saja ruang server suhunya harus selalu dijaga dibawah 20 derajat celcius untuk
menjamin jaringan-jaringan supaya tidak terganggu. Dijelaskan pula bahwa UT dengan
semboyan Making Higher Education Open To
All sehingga tidak ada batasan usia siapa saja boleh masuk asalkan memiliki
ijazah SMA. UT dapat menerima mahasiswa pindahan dari PTN/PTS lain melalui alih
kredit. Alih kredit adalah pengakuan kelulusan mata kuliah yang diperoleh dari
suatu perguruan tinggi. Mahasiswa yang telah memperoleh sejumlah kredit (sks)
dari perguruan tinggi lain atau dari UT dapat mentransfer kredit tersebut
kedalam perkuliahan di UT sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ada pula
beasiswa yang disediakan untuk mahasiswa UT, UT juga sudah memiliki sertifikat
ISO.
Dari penjelasan Dra. Diah Astuti, M.si selaku koordinator (BBLBA) Bantuan Belajar Dan Layanan Bahan
Ajar UT,
dan Mas Nanda yang menangani ICT UPBJJ UT Yogyakarta, serta hasil
diskusi
yang dilakukan, dapat dianalisis lebih lanjut bahwa UT sebagai pendidikan
yang terbuka memiliki peranan yang penting dan dapat berkontribusi dalam
mempersiapkan SDM yang berkualitas bagi bangsa kita khususnya di era
globalisasi seperti saat ini. Namun bagaimanapun juga dibalik keunggulannya UT
juga tetap memiliki beberapa kelemahan, diantaranya: geografis Indonesia
sehingga dalam pendistribusian bahan ajar menjadi terhambat, tidak ada DO
ataupun batas waktu kuliah dapat membuat mahasiswa terlalu santai dalam proses
pembelajaran.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan wawancara dan diskusi dalam kegiatan observasi
lapangan, analisis
dari hasil
di atas dapat disimpulkan beberapa hal:
1.
UT memiliki prospek yang baik ke depannya, UT mampu
memecahkan masalah pembelajaran yang seringkali terbatas waktu, tempat, biaya,
dan usia asalkan penerapannya benar-benar maksimal dan didukung oleh SDM yang
baik.
2.
Ada dua model penyampaian
materi ajar dalam proses pembelajaran UT, yaitu pendidikan tinggi tatap muka dan pendidikan tinggi jarak jauh (PTJJ).
B. Saran
Sebagai teknolog pendidikan sangat penting bagi kita
untuk berkontribusi dalam pembelajaran jarak jauh dalam hal ini adalah
Universitas Terbuka. Teknolog Pendidikan harus mampu mendesain, mengembangkan,
memanfaatkan, mengelola, dan mengevaluasi pembelajaran karena tugasnya adalah
menyelesaikan masalah belajar, dimana salah satunya adalah dengan pembelajaran
jarak jauh sebagai alternatif pembelajaran masa kini.
0 komentar:
Posting Komentar